
ASILA SQUARE
square hijab motif terbaru ini berbahan chiffon fine yang adem bangeet di pake nya ,, mudiah diatur ,, cocok buat fashion harian kamu 😍_____
HARGA :
harga 35.000 ❌
diskon jadi 30.000 ✅
_____
DETAIL SIZE :
-/+ 115cm x 115cm
_____
MATERIAL :
Chiffon Fine
bahannya adem dan jatuh ,, lembut dan mudah di atur
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah Wanita Memiliki Hak Dalam Islam?
Saya tahu bahwa dengan menuliskan ini tidak sedikit alis bakal diangkat: Islam ialah agama canggih dengan destinasi emansipasi. Ya, saya tahu, menyaksikan Burka perempuan Afghanistan, menyaksikan hijab perempuan Iran, menyimak bahwa FGC beberapa besar dilaksanakan di negara-negara Islam di Afrika, menyimak bagaimana perlakuan buruk perempuan di negara-negara Islam tidak benar-benar memperlihatkan maksud saya. Tetapi beri saya peluang untuk menyatakan maksud saya tanpa berhenti menyimak makalah saya, dan saya yakin bahwa pada kesudahannya Anda akan memahami pernyataan saya.Karena terlampau luas guna mempertimbangkan seluruh negara Islam, saya bakal berkonsentrasi pada Iran sebagai sampel dan membandingkannya dengan sejumlah negara Islam lainnya bila perlu.
Sebelum islamisasi Persia, orang Persia beberapa besar ialah orang Zoroaster. Wanita memiliki tidak sedikit hak: hak guna bercerai, hak guna mempunyai properti nyata, hak guna memimpin, dll. Saya dapat terus menerus. Negara-negara Timur Tengah lainnya tidak mempunyai hak-hak itu. Perempuan di anggap sebagai "mesin kelahiran" melulu untuk buatan laki-laki. Sekarang, tidak boleh tanya saya bagaimana mereka menginginkan reproduksi masa mendatang tanpa anak perempuan!
Islam datang dari Arab Saudi, suatu negara di mana gadis-gadis dimakamkan tepat sesudah kelahiran mereka dan perempuan yang berani mencetuskan bayi perempuan banyak sekali diusir dari lokasi tinggal mereka, mesti menyaksikan suami mereka membawa wanita beda ke lokasi tinggal mereka guna akhirnya menghasilkan seorang lelaki anak. Perempuan tidak mempunyai hak atas pendidikan, atau hak kepunyaan nyata dan disaksikan sebagai kepunyaan ayah mereka terlebih dahulu dan lantas suami mereka. Moto tersebut sangat sederhana: Berbahagialah aku mengizinkanmu guna hidup sama sekali.
Ketika Islam diperkenalkan ke Arab Saudi, Alquran (diterjemahkan artinya: bacaan) menjadi kitab aturan revolusioner. Tidak melulu itu berkata tentang bagaimana percaya pada Tuhan dan bagaimana menghargai alam, namun juga berkata tentang hukum keluarga, mengenai kehendak dan warisan, dan mengenai wanita.
Banyak yang barangkali terkejut mendengar bahwa Islam ialah agama dunia kesatu, yang mengabdikan diri satu bab (pasti) guna wanita (Tentu 4, Nessah). Itu berkata tentang memberi anak wanita hak guna hidup, dan bahwa orang tua yang menguburkan bayi wanita mereka mesti fobia pada Hari Penghakiman, sebab gadis-gadis itu hendak tahu kenapa mereka mesti mati sebab jenis kelamin mereka. Ini berlanjut mengenai wanita dalam pernikahan, dan juga berkata tentang perceraian. Tidak seperti banyak sekali agama lain, Islam memang memberi perempuan hak guna meminta cerai sebab berbagai dalil (salah satunya ialah jika suaminya tidak menyerahkan perhatian seksual padanya).
Ini berlanjut dengan hak-hak wanita setelah perceraian mereka, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat laki-laki yang boleh menyiksa mantan istrinya; dia pun tidak boleh membawa anak-anak mereka pergi, banyak sekali tidak andai mereka masih diasuh olehnya. Dia mesti memberinya mas kawin dan meyakinkan bahwa dia disediakan. [[4.4] Dan berikan perempuan mahar mereka sebagai hadiah gratis, tetapi andai mereka sendiri dengan senang hati menyerahkan sebagiannya untuk Anda, maka makanlah dengan senang hati dan dengan hasil yang bermanfaat.]
Setelah menuliskan semua ini, saya dapat membayangkan terdapat orang bertanya untuk saya: andai agama ini paling modern, kenapa perempuan di negara-negara Islam diperlakukan dengan paling buruk?
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, saya bakal memberi Anda tidak banyak latar belakang sejarah Islam: Seperti yang saya sebutkan di atas, sebelum perempuan Islam pada dasarnya tidak punya hak. Dan saat menyimak peraturan Islam sekarang, anda tidak harus melihatnya dari sudut pandang canggih kita, barangkali dari barat, tetapi banyak sekali dari mata semua wanita dari 1.400 tahun yang lalu. Saya memberi kita satu sampel: Aturan Islam mengindikasikan bahwa dalam kondisi hukum, seseorang akan memerlukan dua saksi perempuan, yang bakal setara dengan satu saksi laki-laki. Saya mesti mengakui, kesatu kali saya menyimak ini di dalam Al-Quran, saya paling marah! Apa artinya? Apakah perempuan berharga separuh dari pria? Jawabannya ialah tidak! Tempatkan diri kita pada posisi yang sama dengan seorang perempuan Arab di tahun 600 SM: kita tidak punya hak sebelum Islam, dan kini Anda bahkan dapat menjadi saksi. Sekarang, bagaimana bunyinya? Atau sampel lain: Anda tidak bisa tinggal di lokasi tinggal Anda andai suami Anda menyimpulkan untuk meninggalkan Anda, dan kini dia mesti meyakinkan bahwa Anda bakal baik-baik saja sesudah perceraian. Lihat perbedaannya?
Pertanyaan beda yang seringkali ditanyakan orang untuk saya ialah tentang hijab. Hijab berarti penutup dalam bahasa Arab. Saya melakukan tidak sedikit penelitian mengenai ini, semenjak revolusi Islam, yang mewajibkan (secara harfiah dari satu hari ke hari lain) wanita harus mengenakan syal di atas kepala mereka dan mantel yang lebih panjang atau kerudung (chador). Saya tidak dapat mengerti kenapa wanita mesti menutupi diri mereka sendiri, sedangkan pria dapat berkeliling bagaimanapun yang mereka inginkan. Sementara tidak terdapat di mana dalam Alquran ditulis bahwa seorang perempuan harus mengenakan Burka atau menutupi kepalanya, saya mengejar penjelasan sejarah: Penutup kepala tadinya untuk istri Nabi Muhammad, atau wanita lain yang berhubungan dengan Keluarga Bani-Hashem dan Suku Quaraish (Sementara Nama family tidak terdapat pada waktu tersebut dalam sejarah, orang memakai nama suku mereka untuk mengindikasikan di mana mereka berasal.). Awalnya, sampul ini dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan antara wanita dari kumpulan yang lebih tinggi dan perempuan ruang belajar pekerja. Mirip dengan perbedaan antara perempuan di AS unsur Utara dan Selatan: perempuan dari Selatan, yang mempunyai budak mereka bekerja guna mereka di pertanian, tidak seharusnya mempunyai kulit yang kecokelatan, karena tersebut akan mengindikasikan bahwa mereka bekerja di luar.
Di sini, tersebut seharusnya menunjukkan kesucian seorang wanita guna menutupi kepalanya supaya dia tidak menemukan debu atau kotoran ke rambutnya. Penutup tubuh pun tidak ditulis secara harfiah dalam Alquran, namun didasarkan pada sejarah. Arab Saudi secara geografis ialah salah satu negara terpanas di dunia. Dengan suhu selama 120 F (50 Celcius) di musim panas, masuk akal andai orang suka menggunakan pakaian yang lebih sedikit. Dan semenjak saat tersebut wanita tidak mempunyai hak, bayangkan siapa yang bakal datang untuk mengamankan seorang wanita andai terjadi durjana seksual? Tepat: tidak ada! Untuk mengayomi wanita, Alquran menunjukkan bahwa perempuan harus menutupi ruang salah satu bahu mereka, yang berarti belahan dada mereka dan tidak mengindikasikan perhiasan tubuh mereka. (Pada saat tersebut wanita yang bekerja bakal mengenakan gelang kaki dengan daya tarik lonceng, yang akan menciptakan suara yang spektakuler saat berjalan.) Sekarang Anda barangkali akan bertanya: Mengapa semua wanita lantas mengenakan hijab atau Burka?
Pertama, ayo kita lihat Iran. Iran ialah satu-satunya negara di mana perempuan mengenakan hijab bertolak belakang dari di negara-negara Islam lainnya. Di Taliban-Afghanistan, wanita dipaksa guna mengenakan Burka, di Arab Saudi mereka pun mengenakan Burka, yang terlihat bertolak belakang dari yang di Afghanistan. Kesimpulannya orang dapat mengatakan bahwa pemahaman yang bertolak belakang dari kata koranik "tutupi belahan dada Anda" didasarkan pada tempat geografis negara-negara yang berlatih. Di Iran Pra-Islam perempuan mengenakan sesuatu yang serupa dengan "pakaian Yunani", suatu gaun simpel dengan selendang di belakang. Selendang menjadi penutup kepala. Di Arab Saudi, orang tidak hendak berkompromi dan menutupi semua wanita itu. Apakah Anda menyaksikan perbedaannya? Ini bukan Islam yang mengindikasikan apa yang mesti digunakan wanita; ini ialah tradisi pribumi negara-negara yang mengadaptasi gaya hidup mereka dengan pemahaman mereka tentang teknik hidup Islam.
Pertanyaan kedua yang seringkali saya tanyakan ialah tentang pengakuan Islam yang terkenal, kenapa pria bisa mempunyai empat istri, dan ini bakal menurunkan wanita. Pertama-tama, Alquran tidak menuliskan bahwa siapa pun bisa mempunyai empat istri. Ada tidak sedikit syarat pada pengakuan itu: kesatu, pria tersebut harus sehat secara finansial, ia mesti mempunyai izin dari istri kesatunya, dan yang sangat penting ia mesti mempunyai beberapa dalil pendukung. Jika misalnya, istrinya sakit, atau dia tidak dapat mencetuskan anak (lihat perbedaannya dengan masa-masa sebelum Islam: Alquran tidak menciptakan perbedaan gender), dan banyak sekali dari mereka memperlakukan mereka seluruh sama. [[4.3] Dan andai Anda fobia tidak dapat beraksi adil terhadap anak yatim, maka nikahi wanita-wanita tersebut yang tampak baik untuk Anda, dua dan tiga dan empat; tetapi andai Anda fobia tidak akan mengerjakan keadilan (di antara mereka), maka (nikahlah) melulu satu atau apa yang dipunyai tangan kanan Anda; ini lebih tepat, bahwa kita tidak boleh membias dari jalan yang benar.] Jika dia tidak, perempuan mana pun bisa meminta cerai.
Saya percaya yang terakhir menyatakan semuanya! Saya bahkan tidak dapat merawat dua pasang sepatu dengan teknik yang sama! Bagaimana barangkali memperlakukan dua wanita serupa sama? Oleh sebab itu, orang dapat menyaksikan bahwa Alquran menciptakan sangat sulit untuk pria untuk memungut keuntungan dari aturan tersebut. Tetapi, sebelum memblokir bab ini saya mesti menyatakan mengapa tersebut ada tertulis di buku. Sekali lagi, ini memiliki dalil protektif untuk wanita. Pada sebuah masa dalam sejarah, di mana wanita tidak bisa bekerja, di mana masyarakat bakal memperlakukan seorang perempuan janda dengan buruk, atau di mana seorang perempuan yang tidak mempunyai pendukung laki-laki di anggap sebagai target yang mudah, seorang lelaki yang sehat secara finansial, dan karenanya dapat mendukungnya, diperbolehkan mempunyai istri lain. Ini juga teknik Islam guna menjauhkan wanita dari pelacuran.
Saya dapat terus dan terus dan membawa Anda lebih tidak sedikit sampel. Namun, memutuskan saya akan menuliskan bahwa Islam memang memberi tidak sedikit hak untuk wanita.
Sayangnya, selama 80% dari populasi Islam buta huruf, dan dari jumlah tersebut lebih dari setengahnya ialah wanita. Beberapa orang memanfaatkan buta huruf mereka dengan menuliskan bahwa apa juga yang dilaksanakan dengan mereka, mereka mesti patuh, sebab ini ialah cara Islam. Tradisi negara tidak hendak wanita dapat menyimak dan menulis, supaya mereka dapat menyimak Alquran dan menjadi dapat membela diri menurut aturan Islam. Sayangnya pertumbuhan politik teranyar dan keterlibatan teroris atas nama Islam memberi cahaya buruk pada suatu agama, yang seharusnya membawa orang lebih dekat dan menyerahkan hak-hak perempuan. Secara pribadi tersebut membuat saya paling sedih dan kesal menyaksikan bagaimana orang-orang, yang tidak memahami apa-apa mengenai Islam, beraksi dan mengupayakan menjelaskan perbuatan tidak Islami mereka dengan kedok agama.
Islam mungkin ialah agama yang sangat disalahtafsirkan, dan hingga orang tidak mau mengejar dasar Islam yang sebenarnya, orang-orang laksana saya mesti terus memberi tahu orang beda tentang makna aturan Islam guna mengungkapkan perbuatan tidak Islami dari sejumlah negara.
Reviews:
Posting Komentar